Jumat, 19 Agustus 2011

'Gairah' dalam sebotol Parfum


Saya paling sebel kalau bertemu orang yang memakai parfum dan aromanya nusuk banget. Iya kalau aromanya enak, segar...lha kalau aroma yang ...uuuhhhh...ga ada kata-kata buat ngejelasin dech.
Saya baru saja mengalaminya dan ( harusnya saya bersyukur ) saya jadi punya ide buat nulis di blog.
Kan...ada etika pemakaian parfum. Pilihan parfum juga duuuhh banyak banget, sampai-sampai saya suka bingung mau pilih mana untuk membeli. Nah, harusnya kita tau diri dong..apakah parfum ini cocok untuk dipakai sehari-hari atau hanya untuk acara khusus. Apakah parfum ini aromanya kuat atau sedang atau minim. Semua ada kategorinya kok.
Kenapa sich, pakai parfum harus ada aturannya ? kalian pasti bingung dech. Pasti mikir, gak penting banget sich !!
Gini, teman....
Aselinya, parfum itu memang dibuat untuk merangsang 'gairah'. Makanya, kalau kita amati, judul / tema dari banyak parfum itu merujuk ke ' gairah '. Misal.. Heat Woman dari Beyonce, My Glow dari JLo, Sexy Darling dari Kyle Minogue, Provocatif dari Elizabeth Arden, dan masih banyak lagi.



Berhubung satu tujuan dari parfum adalah seputar meningkatkan gairah, maka etika jelas diperlukan disini.


Mesti tau dong, apakah kita menggunakan wewangian yang aromanya lembut, sedang atau kuat. Apakah wewangian kita itu ditujukan untuk penggunaan sehari-hari, atau malam.


Apakah wewangian kita itu dirancang untuk tahan 1 - 5 jam atau 6 - 10 jam.


Secara garis besar, etika penggunaan parfum itu begini :


Parfum kita, harus bisa ditangkap oleh indra penciuman rekan kita ketika berjarak satu lengan dari kita. Kalau kita sudah beberapa langkah dari rekan kita, seharusnya aroma kita nggak akan tercium lagi.


Satu lagi, WAJIB hukumnya, bahwa parfum itu disemprot ke badan. Bukan ke pakaian. Wewangian memang diciptakan untuk berinteraksi dengan sel kulit, bukan dengan sel bahan pakaian kita. Yang ada, kalau kita semprot ke pakaian, sementara kita berkeringat, akan menimbulkan aroma yang campur baur nggak enak bin eneg binti bikin mual. Nggak mau kannnnn ???


Jadi...kalau mau pakai parfum, sekali lagi : Ada etika nya. Jangan asal beli, jangan asal semprot.


Betewe...sy lagi jatuh cinta dengan parfumnya Sarah Jessica Parker. Bukan bermaksud iklan, tapi emang aromanya nancap abizz.

Jumat, 12 Agustus 2011

Perempuan Itu bernama, Nur


" Tadinya saya mau gugurkan kandungan ini, Bu. sudah saya minumin jamu. Tapi ndak bisa ". Kalimat pendek perempuan di hadapan saya membuat saya mengerutkan kening. Membuat derajat emosi saya naik satu level. Saya majukan tubuh condong ke depan, saya pertajam dengan tatapan sedikit menyalang ke arahnya. " Lho ? Knapa ? Kasihan, tau ! Anak itu rejeki. Itu beneran ", kata saya.
" Ya...soalnya saya kan mau berangkat ke Hongkong, Bu. Kerja lagi di sana . Saya sudah ndaptar Bu. Yang ini legal . Yang ngasih jamu untuk ngilangin bayi ini juga orang dari tempat saya ndaptar itu ". saya menelan ludah.
" Tapi bayinya gak mau ilang, Bu. Ya sudah...kata Ibu saya nanti coba ditawarkan barangkali ada yang mau ngasuh kalau saya nggak bisa membiayai ". Kerutan di dahi saya makin dalam. tanpa sadar, saya geleng-gelengkan kepala. Menggugurkan, lalu sekarang ' menyerahkan kepada mereka yang membutuhkan '. Oalaaaah....
" Ibu saya dulu juga begitu, Bu. Empat saudara saya terpaksa diberikan pada orang yang ndak bisa punya anak. wong gak ada biaya untuk makan, sekolah dan lain-lain, Bu ".
Saya hembuskan nafas, menyandarkan tubuh di kursi, dan tersenyum tipis. Sebetulnya hati saya miris mendengar cerita perempuan di hadapan saya, yang duduk di lantai sambil memberesi mainan anak saya. Perut perempuan itu membuncit, dalam kehamilan lima bulan.
Tetap memperkerjakan dia ataupun mengcut dia, bagi saya sama bersalahnya. Dia butuh biaya untuk mempersiapkan persalinan. Tetapi, mengingat beratnya menopang beban di tubuh, ada rasa bersalah juga ketika melihatnya menyapu, mengepel, menjemur pakaian yang sudah digelintir di dalam mesin, memasak...
Akhirnya, tetap saya pekerjakan dia dengan tingkat 'pengertian' yang lebih . Mengerti ketika dia ijin tidak masuk karena perutnya sakit. Mengerti ketika dia harus pulang lebih awal, mengerti ketika ia terlihat capek dan mengepel ala kadarnya.

Ketika Saya sibuk memikirkan, bulan ini belum facial...
Ketika Saya mereka-reka, tempat spa mana yang nyaman...
Ketika Saya berencana akan mencomot kerudung indah di butik yang tadi siang saya jabani...
Ketika Saya sebel karena parfum saya raib,...

Ketika itu juga, Nur...perempuan di hadapan saya ...
Takut dengan kehamilan yang tak diduganya...
Bingung dengan rencana bekerja di luar negeri harus batal
Resah dengan biaya persalinan...
Lelah membawa kesana kemari bayi dalam perut sambil terus mencari rupiah..
Sedih mengenang ' keadaan ' tak mampu ' yang sepertinya genetik

Detik berikutnya, ...
Rasa sedih, bercampur haru menyesaki tiap sel dalam hati saya.
Rasa syukur menyelinap masuk tiap himpitan neuron otak saya.
Barisan Doa, supaya Nur tetap sehat, dan melahirkan anak yang sungguh mengerti perjuangan ibunya...

Teman, bisa jadi dirimu belum pernah bertemu Nur, PRT saya yang baru...
Tapi itu bukan alasan bagi Saya, untuk tidak mengajak teman ikut mensyukuri sgala apa yang kita miliki.
Bukan alasan bagi Saya untuk tidak mengajak teman ' melek' tentang banyaknya
kehidupan sesama perempuan yang membutuhkan empati dan simpati kita...
Mumpung Ramadhan menemani hari kita...

Kamis, 04 Agustus 2011

PMS, cuma alasan ?


Sering kan kita mendengar kalimat, " Kok Si X marah-marah sich ? Jangan-jangan lagi PMS ". Kita pun pasti sering ' MMGJ ', Marah-marah Gak Jelas kalau dekat-dekat tanggal menstruasi. Heheheh...iya kan ? saya ngaku, saya sich juga sering begitu. Teman saya pernah menulis di status Blackberry nya " Jangan bangunkan macan tidur. Lagi PMS ".

Hiiiii...segitunya ya kita sebagai perempuan kalau lagi dekat-dekat tanggal menstruasi. Yang dikatakan ' dekat tanggal menstruasi ' itu bisa jadi empat hari sampai satu minggu sebelum hari H, plus H+1 sampai H+3. Berarti kita bisa MMGJ selama sepuluh hari. Sisanya, yang dua puluh hari itu, ' aman '. Kalau begitu, kasihan ya orang-orang terdekat kita kalau kita mengalami 10 hari itu .

Biasanya, orang cenderung mengingat keburukan , ' sisi negatif ' seseorang dibanding dengan kebaikan, ' sisi positif ' seseorang. Nah...
tiba-tiba, saya jadi takut ' Cap tukang marah' lah yang melekat pada diri saya di mata orang-orang terdekat .

well, okay ...secara metabolisme dan kadar hormon kita memang berubah ketika menjelang menstruasi.

Yang terjadi di tubuh kita, ketika PMS memang unik. Estrogen meningkat, Kadar Serotonin menurun, Progesteron menurun. Kadar hormon-hormon itu terjadi sangat fluktuatif. Dan jangan ditanya bagaimana bisa begitu. Karena jawaban pastinya adalah ' Betapa Maha Kreatifnya Sang Maha Pencipta '.

Yang terjadi ketika kadar hormon itu naik turun, adalah.....
Gejala terkait Fisik , seperti perut kram, nyeri punggung, mudah lelah, migren dll. Sementara gejala psikologis seperti :
  • Depresi, mudah tersinggung
  • Dysphoria ( merasa tidak bahagia )
  • Tiba-tiba menangis
  • Sering Panik
  • Tidak mampu berkonsentrasi
Tapi...sekali lagi, apakah kita bisa menggunakan alasan ' PMS ' untuk mengacaukan hubungan kita dengan pasangan atau orang -orang terdekat kita ? Apakah kita rela mendapatkan ' nilai jelek ' pada kesan pertama kita dengan orang yang baru kita temui ?

JANGAN DECH ! Please stop menggunakan PMS sebagai alasan.

Karena sebetulnya, ada banyak hal yang bisa kita lakukan untuk mengurangi gejala-gejala PMS itu.
  1. Vitamin B6, dipercaya mempengaruhi kerja endokrin otak untuk bekerja lebih baik. Jadi...yuk maree meningkatkan konsumsi B6 . Kacang-kacangan, gandum, susu rendah lemak dan masih banyak lagi.
  2. Mengurangi konsumsi kafein yang ada pada teh, Kopi ( nah....ini bad news buat saya ! heheheh...tapi prasaan, kopi nggak mengandung kafein dech ! ngeles.mode on :) )
  3. Relaksasi dan olah raga ( agak-agak malas tapi kayaknya harus dech )
  4. Berhenti merokok ( syukur saya nggak merokok )
Nah, Gimana...gimana...gimana....? Masih mau uring-uringan saat PMS ? Saya yakin, kita semua ingin tetap ' Cantik ' dan bukan seperti ' Macan kelaparan', sepanjang waktu, bahkan ketika menjelang Menstruasi.