Senin, 25 Juli 2011

KARUNIA ALLAH BERNAMA ' ANAK '



Beberapa waktu yang lalu, ketika berjalan berdua dengan suami, ada pemandangan yang sungguh menyesakkan. Di hadapan kami, seorang ibu yang mungkin berusia sekitar tiga puluhan, menggandeng seorang balita yang sedang menangis. Tak tau apa yang diminta si balita itu. Yang jelas ibunya terus menggandeng dan sedikit menarik-narik supaya si kecilnya diam. Tidak cuma itu, beberapa kali Si Ibu berteriak ' Diam ! mau diam nggak ? '. Alih-alih menjadi diam, Si Balita malah menangis makin menjadi-jadi. Dan ketika ia akhirnya benar-benar mogok tak mau jalan, Si Ibu akhirnya mendorong kepala Si balita dengan telunjuk kirinya. Si Balita pun tersungkur jatuh ke tanah. Kami menghentikan langkah. Sedikit bingung harus bagaimana . Mau menolong ...kesannya kok ikut campur ya. Nggak ditolong...duh ! kasihan banget nih anak. Akhirnya kami bantu anak itu untuk bangun, sementara Sang Ibu menunjukkan wajah cemberutnya kepada kami. Ia tarik anaknya lebih mendekat ke tubuhnya, dan segera mengajak pergi, jauh dari kami. Kami ?? hanya bengong, dan geleng-geleng kepala.

Itu baru satu contoh....dan saya yakin, di sekitar kita atau mungkin kita sendiri secara tak sadar sudah melakukan kekerasan terhadap anak. Oh God...naudzubillah
Semoga kita nggak termasuk di antara nya

Katakan saya yang kuper, atau nggak melek...tetapi rasanya, kok para orang tua kurang diperkenalkan dengan Undang-undang Perlindungan anak ya ?
Ada kok...UU RI no 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Terhadap Anak.

Disitu jelas disebutkan dalam pasal 20 " NEGARA, PEMERINTAH , MASYARAKAT, KELUARGA DAN ORANG TUA BERKEWAJIBAN DAN BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK "

Sementara yang dibilang ' Perlindungan Anak ' adalah Segala kegiatan untuk menjamin, melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh dan berkembang, berpartisipasi secara optimal sesuai harkat dan martabat kemanusiaan serta mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.

Well..okay...kita mungkin menganggap ' ah, itu kan cuma anak kecil,.dan mereka akan segera lupa. paling sebentar lagi juga ketawa-tawa ama kita '

Halooo....jangan salah. Dampaknya dari luar mungkin saja nggak kelihatan. tapi ternyata, dampak psikologis ini berat lho...bisa sampai dewasa dan akan melekat, bahkan mempengarhui pola asuh terhadap anaknya kelak.

Anak yang semasa kecil sering mendapatkan perlakuan kasar dari orang tua, akan menjadi pribadi yang agresif. Dan ketika ia sudah menjadi orang tua, ia pun akan menjadi orang tua yang keras dan agresif.

Sementara anak yang sering mendapatkan kekerasan secara psikis, menurut UNICEF yang di tahun 1986 melaporkan, anak yang begini cenderung menjadi coping mechanism, meniru perilaku. Bentuknya mulai dari bulimia nervosa , memuntahkan makanan kembali, kecanduan alkohol sampai kecenderungan bunuh diri.
Ngeri beneran kan ??


Anak adalah karunia Tuhan. Kalimat ini terdengar klise, tetapi nyatanya...masih banyak yang menganggap anak sebagai beban, berharap anak laksana balon yang bisa kita kempeskan saat kita tak butuh, dan kita tiup lagi saat kita butuh.

Tidak ada cara lain selain mengajak para orang tua memaknai kehadiran anak, menerima apa adanya anak. Tetapi yang tetap jadi pemikiran...apakah separuh orang tua di negara kita sudah mengerti ini ? sudah mengenal undang-undang tentang perlindungan anak ?
Semoga UU ini diciptakan untuk semua anak, dan bukan cuma anak yang berstatus ' selebriti'.