Selasa, 06 Desember 2011


Saya seruput cappucino di hadapan saya, sementara sahabat saya menyeruput ' minuman salah pesannya '. Yang akhirnya ia sebut " Kopi rasa permen strawberry...uh "

PERSAHABATAN. Bicara tentang sahabat, kata ini bisa dibilang ' kasta tertinggi ' dari beberapa kata yang memiliki entitas yang sama ( atau mungkin sama ) : Teman, kawan, sahabat. Biasanya, penerapan ' kasta ' itu berdasarkan pada intensitas, kedekatan, sejauh mana kita ' klik ' dengan seseorang atau bahasa yang lebih ilmiahnya adalah ' sebesar apa chemistry yang terjadi antara kita dengan orang tersebut ".


Pertanyaannya, kriteria dasar apa lagi yang membuat kita menggolongkan " Ah...si ini hanya teman ", atau " dia itu adalah sahabat saya ". Apakah perlu juga kita menyatakan , bahwa " Kamu kupilih menjadi sahabat. Maukah kamu menjadi sahabatku ? ". Perlukah semacam ' pinangan ' ?

Hahahahahahhaha.......masalahnya adalah, karena belum tentu Si x mau menjadi sahabat kita. Jangan-jangan Si X hanya menganggap kita 'teman biasa '. Apa sih...yang bisa di bicarakan oleh dua atau lebih orang yang berkomit untuk menjalin ' persahabatan '. Mungkin ini relatif. tetapi menurut saya, ini perlu di bicarakan di awal. Jangan lupa, setiap orang bisa jadi memiliki kriteria yang berbeda dalam memilih sahabat. Bahkan, setelah memilihpun, setiap orang punya cara berbeda dalam memperlakukan persahabatan. Contohnya, kita suka mengirimkan kata-kata mutiara pada sahabat. sementara sahabat kita membalas " ngapain sih ngirim2 kayak begituan "



Biar saya kutip dulu apa yang dibilang Sang Maestro syair dari Libanon, Kahlil Gibran :

" Sahabat adalah kebutuhan jiwa yang mendapatkan imbangan
Dialah ladang hati yang penuh kasih
Kau taburi dan kau pungut buahnya dengan rasa terima kasih
Persembahkan yang terindah bagi persahabatan
Jika ia harus tahu musim surutmu, biarkan ia mengenal musim pasangmu
Sebab, siapakah sahabat itu
Hingga kau hanya mendekatinya untuk bersama sekedar membunuh waktu
Carilah ia !! untuk bersama menghidupkan sang waktu
Sebab, dia lah orang yang mengisi kekuranganmu
Bukan sekedar mengisi kesenanganmu
Dan dalam kemanisan persahabatan,biarkanlah ada tawa-tawa kegembiraan
Berbagi duka dan kebahagiaan
Sebab, dari titik kecil embun pagi,hati manusia menghirup fajar pagi
Dan menemukan gairah segar kehidupan.


Ada banyak pelajaran yang tersirat dalam kata-kata Kahlil gibran di atas. Bahwa persahabatan harus menganut faham ' proporsional ' dalam banyak aspek. Dalam aspek ' curhat'. Jangan sampai sahabat kita hanya berfungsi sebagai ' tong sampah keluhan kita '. Jangan sampai sahabat kita hanya menjadi ' bayangan' bagi kita atau sebaliknya.

Persahabatan memanglah rentan rapuh. Tetapi kita sangat memerlukannya. Bijaklah memilih sahabat, ketahui DO and DONT bersama sahabat, dan...hargai dia.

Ini mungkin sepele, tetapi coba renungkan jika kita tak memiliki seseorang yang bisa kita sebut sahabat.


Selamat menjalin benang indah ( meski kadang kusut masai ) persahabatan. Sementara saya lahap donat tiramisu saya....hmmmm....