Senin, 04 Juni 2012

Yang Tersisa dari Ulang Tahun Surabaya

31 Mei lalu, kota Surabaya berulang tahun yang ke 719. Akhir-akhir ini, saya gethol mengobrol dengan seorang teman, yang begitu gigih berusaha membuat sejarah akan kota Surabaya, paling tidak, diketahui dan dihargai oleh warganya. Saya panggil dia  Dhahana Adi Pungkas.  ( hai...Adi, Surabaya must be proud of you ).Saya kenal Adi beberapa tahun yang lalu, di sebuah acara bedah buku. Kami terhubung kembali, ketika saya sedang berada di Gedung Kesenian Surabaya. Saya ingat dia, saya kontak dia.Kami ngobrol panjang lebar mulai dari Surabaya di masa lalu...sampai penilaian dia tentang paguyuban duta remaja Surabaya, yang ironis dimata dia.
Dari obrolan-obrolan lewat bbm dengan Adi itulah, saya ingin berbagi disini. Ijinkan saya mengajukan pertanyaan-pertanyaan tak penting tapi penting untuk direnungkan.
  • Jika kita mencintai seseorang, apakah orang itu akan marah jika kita bersikap cuek, tak peduli tentang apa yang sudah dan sedang terjadi padanya ? 
  • Jika kita mencintai seseorang, sepantasnyalah untuk menjaganya. Iya tho ?
Jangan bilang saya ' kesambet setan', ya...karena tiba-tiba mempertanyakan seberapa besar cinta kita pada kota kita. Karena kebetulan saya lahir dan besar di Surabaya, saya ajak khususnya warga Surabaya untuk mempertanyakan kadar kecintaan kita pada Surabaya.

Saya yakin, Adi, teman saya itu memang gila.....kalau tidak 'gila', ia tak akan susah-susah mencari tahu ada apa Surabaya tempoe doeloe. Tetapi ini sebuah bentuk kegilaan yang akhirnya saya acungi Jempol. Bukan...bukan saya bermaksud membela...Adi tak perlu pembelaan dari saya. siapa eike ...??
Bukti nyata kegilaan dia adalah, membentuk komunitas, saya sebut, penggagas kecintaan surabaya masa lalu. Komunitas yang mulai menularkan ' sikap cinta surabaya' pada sesama warganya. Di putarlah film-film layar tancap tentang Surabaya tempoe doeloe. Digelarnya pameran-pameran bukti sejarah perjalanan Surabaya di masa lalu.

Jangan bilang saya ' kesambet setan dua kali ', karena lewat blog ini saya ajak anda, para teman tercinta untuk menakar, kemudian menunjukkan cinta kita pada Surabaya. Euforia perolehan Kencana Adipura di tahun 2011 semoga tak membuat kita 'lupa' akan tugas selanjutnya.

  • Sudahkah kita membuang sampah pada tempatnya ?
  • Sudahkah kita merokok pada tempat yang semestinya ?
  • Sudahkah kita menjaga taman-taman kota yang sudah asri itu ? Car free day bukan berarti sepeda kita bisa bebas menginjak rumput dan taman kota kan ?
  • Apakah kita hanya bersih-bersih lingkungan pada bulan Mei saja ?
  • Sudahkah kita membuat para pendatang nyaman ketika mereka singgah di Surabaya ?

Adi punya cara unik, bermanfaat untuk menunjukkan kecintaannya pada Surabaya. Kita pun, bisa  ! 

( kalau mau ngobrol dan bernostalgia tentang surabaya jaman dulu...coba tengok Roodebrug Soerabaia )