Rabu, 20 Juli 2011

Bahasa Tubuh VS Bahasa Verbal

Sebel nggak sih kalau ketika kita membayar di kasir, dan dilayani dengan muka cemberut. Kasir bilang ' terima kasih ' pun tanpa senyum, tanpa menatap wajah kita. Sepertinya, kita ini, yang katanya " pembeli adalah raja " adalah pencuri, nggak akan bayar. Huh !!! Kalau sudah begitu...saya akan membathin, " Nih orang harusnya dikasih pelatihan dech ".

Banyak contoh lain yang seharusnya membuat kita 'ngeh ', bahwa....KETIKA BAHASA VERBAL TAK SEJALAN DENGAN BAHASA NON VERBAL, ORANG CENDERUNG MEYAKINI APA YANG DILIHAT. BUKAN APA YANG DI DENGAR

Jadi, yuk...kita perhatikan gimana sich gesture kita.
Kalau lagi bicara sama orang, hindari dech terus menerus melipat tangan di dada. Karena yang begini ini...kesannya kita nggak terbuka, percaya diri yang rendah, gelisah.

Kalau lagi pedekate ama seseorang, coba dech buat tatapan mata, yang tidak terlalu intens, tapi tetap fokus pada orang tersebut. bete abis kaaan...ketika kita ngobrol ama seseorang, eh...tuh orang matanya kemana-mana. Ngitung cicak kalee...

Beberapa orang agak susah untuk tersenyum, ketika mereka menjelaskan sesuatu. Tapi hal ini bisa dilatih lho..... Menjelaskan sesuatu ( tentu saja bukan berita duka ) dengan tersenyum, akan menunjukkan kalau kita 'ikhlas ' dan bersahabat.

Banyak dech ya ...kalau harus membicarakan bahasa tubuh.

Nah, yang sering kita sebagai perempuan lakukan adalah....Bilang IYA, tapi gesture kita bilang ' NGGAK '. atau sebaliknya. Ironisnya, para kaum adam itu malah akan mempercayai Apa yang mulut kita katakan. Bukan apa yang bahasa tubuh kita tampilkan.
Pathetic ya...